Laporan KKN Minggu 6
Senin, 7 Agustus 2017
(Hari ke-35)
Acara
mancing ikan lubuk larangan sudah dilakukan beberapa hari di Sawah Taratak, hari
ini puncak dari acaranya dimana masyarakat akan menangkap ikan untuk dimasak
dan dimakan bersama-sama. Dimana, kaum laki-laki bertugas untuk manjalo ikan
dan ibu-ibu bertugas untuk memasak makanan untuk makan bersama yang akan
digelar pada malam hari. Saya bersama teman-teman cewek lainnya, membantu
ibu-ibu untuk memasak, kami memasak di tepi sungai
Memasak Bersama dengan Ibu-ibu Sawah Teratak
Sore
harinya kami mendapat kunjungan dari PU KKN UNAND secara mendadak di Posko
KKN-PPM UNAND 2017 Desa Muaro Kalaban yang ada di Dusun Sawah Taratak. Beliau
datang untuk menanyakan beberapa hal seperti telah berapa kali DPL data ke Desa
Muaro Kalaban dalam periode KKN, permasalahaan yang dialami mahasiswa KKN,
hingga pada bagaimana situasi di Desa Muaro Kalaban ini. Tidak banyak hal yang
ditanyakan oleh beliau karena hari telah sore dan beliau harus pergi untuk
mencari penginapan dan keesokan harinya kembali mengunjungi desa-desa lain yang
ditinggali anak KKN lainnya
Kunjungan PU-KKN Unand ke Posko
Malampun
tiba, dimana kami akan mengadakan acara makan bersama. Kegiatan ini di hadiri oleh
Kepala Dusun Sawah Taratak, Pak Bhabin serta warga Sawah Taratak. Dengan penuh
kebahagian mulai dari anak-anak, remaja, ibu-ibu serta bapak-bapak menikmati
makanan yang disajikan.
Acara Makan Bersama Dusun Sawah Teratak
Kami
mahasiswa KKN juga sangat antusias mengikuti acara ini, kami makan bersama dan
berbaur dengan masyarakat sekaligus membicarakan tentang waktu KKN kami tidak
akan lama lagi disini.
Makan Bersama sambil Berbincang dengan warga Sawah Teratak
Selasa, 8 Agustus 2017
(Hari ke-36)
Pagi
ini kami seperti biasa pergi mengisi absen ke Kantor Desa Muaro Kalaban. Pada
pagi hari kami pergi kesana, kami tidak bertemu dengan Pak Masril selaku Kepala
Desa Karena sedang ada pertemuan di Balai Kota Sawahlunto. Kami ingin menemui
bapak kepala desa untuk menyelesaikan segala keperluan Administrasi untuk laporan KKN kami nantinya.
Rabu, 9 Agustus 2017
(Hari ke-37)
Hari
ini kami mulai dengan mengunjungi warga yang ada di Sawah Taratak untuk
melengkapi berkas kuisioner yang berisikan data tentang bagaimana pandangan
masyarakat desa muaro kalaban, khususnya Dusun Sawah Taratak. Kami memilih
dusun Sawah Taratak karena ini merupakan dusun yang menjadi salah satu
prioritas kami dalam melaksanakan pengisian kuisioner bagi masyarakat.
Pengisian Kuesioner
Kami
mendatangi beberapa orang untuk menanyakan beberapa poin tentang bagaimana
pengaruh dari adanya mahasiswa KKN di desa Muaro Kalaban. Apakah memberikan
dampak yang positif, atau malah tidak memberikan dampak dan pengaruh apa-apa
bagi masyarakat. Kuisioner ini bermanfaat bagi kelanjutan dari KKN tahun
berikutnya.
Kamis, 10 Agustus 2017
(Hari ke-38)
Tidak banyak kegiatan yang saya lakukan hari ini, karena beberapa lagi saya bersama teman-teman lain akan kembali ke Padang, saya mulai mengansur membereskan pakaian saya dan barang-barang agar tidak ada ada yang tertinggal. Siangnya saya makan keripik yang di produksi oleh adik ante rina, dimana nantinya usaha ini akan dijadikan salah satu artikel oleh teman saya.
Usaha Kripik Balado di Dusun Sawah Teratak
Jumat, 11 Agustus
2017 (Hari ke-39)
Pagi
ini saya bersama teman saya mengunjungi pustu muaro kalaban untuk mengikuti
senam lansia sekaligus mengambil beberapa foto-foto dan data yang akan saya
gunakan nantinya untuk artikel yang saya angkatkan yang berjudul “Jum’at Sehat
dengan Senam Lansia”. Ibu-ibu sangat antusias sekali mengikuti senam lansia
sebab, tidak beberapa hari lagi akan diadakan lomba senam lansia tingkat kota
Sawah Lunto.
Setelah melakukan senam saya berbincang-bincang sedikit dengan
Bapak Instruksur senam untuk menanyakan bebrapa hal yang nantinya akan saya tulis di artike. bapak sangat antusias menjawab semua pertanyaan yang saya tanyakan.
Perbincangan tidak hanya sampai disitu saja, kemudian saya melanjutkan perbincangan kembali dengan seorang ibu yang setiap jumat pagi rutin mengikuti senam lansia.
Senam Lansia di Pustu Muaro Kalaban
Berbincang dengan Instruktur Senam Lansia Muaro Kalaban
Ibu yang rutin mengikuti Senam Lansia
Senam
Selesai, saya pergi kekantor desa untuk mengurus sedikit laporan dan meminta
stempel untuk laporan KKN kami. Setelah itu kami melakukan persiapan dan
finishing terhadap berkas laporan yang akan kami serahkan ketika pelepasan di
kantor desa. Yang kami persiapkan adalah berupa laporan nagari yang harus
disegerakan untuk pengerjaannya. Selanjutnya kami bersiap pergi ke kantor desa.
Langkah
kami untuk pergi ke kantor desa terhambat karena siang ini tiba-tiba desa muaro
kalaban di guyur oleh hujan deras. Sehingga kami pun tertahan di Posko hingga
pukul 3 sore. Ketika hujan telah mulai reda kami pun pergi ke kantor desa untuk
menghadiri perpisahan dengan perangkat desa muaro kalaban.
Kami
disambut oleh sekretaris desa dikarenakan bapak kepala desa sedang berada di
Jogjakarta untuk menghadiri sebuah pertemuan. Bersama kakak sekretaris desa
kami pun bercerita tentang hal yang telah kami lakukan selama hampir tiga
setengah bulan berada di desa muaro kalaban. Setelah hampir setengah jam
bercerita, pertemuan itu pun diakhiri dengan saling berpamitan dan bersalaman
antara mahasiswa KKN-PPM dengan semua staff di kantor desa muaro kalaban.
Perpisahan dengan Sekretaris Desa Muaro Kalaban
Dari
kantor desa, mahasiswa KKN langsung menuju ke posko untuk mengambil plang petunjuk arah
objek sejarah lubang kalam dan membawanya ke simpang jalan menuju ke dusun
sungai loban.
Sabtu, 12 Agustus 2017
(Hari ke-40)
Pagi
ini kami pergi mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di desa Muaro Kalaban untuk
berpamitan dan melakukan perpisahan dengan siswa-siswa sekolah yang ada disana.
Kami semua mengawali perjalanan dengan pergi ke SMPN 6 Sawahlunto untuk
berpamitan dan mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah yang telah
memberikan kami kesempatan untuk berinteraksi dengan para siswan yang ada di
sekolah tersebut.
Berpamitan dengan Siswa SMPN 6 Kota Sawahlunto
Kemudian
kami pergi ke SDN 11 Muarokalaban yang berada di dusun sawah tambang desa muaro
kalaban. Kami disambut dengan hangat oleh bapak kelapa sekolah dan staff
pengajar yang ada di sekolah tersebut. Kemudian beliau juga mengucapkan
terimakasih atas pelatihan drum band yang pernah kami berikan kepada kelompok
drum band sekolah tersebut. Malahan beliau malah menginginkan agar kami bisa
lebih lama lagi berada di desa Muaro Kalaban untuk kembali berbagi ilmu dangan
para siswa.
Foto Bersama Guru Setelah Berpamitan di SDN 11 Desa Muaro Kalaban
Perjalanan
kami selanjutnya yaitu mengunjungi SDN 05 Muarokalaban untuk kembali berpamitan
dengan staff pengajar dan para siswa. Para siswa terlihat sangat senang ketika
kami mendatangi lagi sekolah tersebut.
Foto Bersama Setelah Berpamitan dengan Siswa SDN 05 Muaro Kalaban
Hari semakin siang, kami mahasiswa kesehatan setelah itu juga berpamitan kepada
Bd Fiza yang telah membimbing kami selama KKN disini. Dan kami memberikan
sedikit kenang-kenangan untuk Bd Fiza.
Foto Bersama Bidan Fiza Setelah Berpamitan Sekaligus Memberikan Kenang-Kenangan
Sorenya
saya menemani teman saya untuk pergi ketempat ibu-ibu yang berjualan sate,
karena Dusun Sawah Teratak ini terkenal dengan julukan kampung sate. Kami berbincang-bincang
dan menanyakan tentang sejarah dari kampong sate yang nantinya akan diangkat
sebagai artikel oleh teman saya, ketika asik berbincang saya juga mendaptkan informasi tentang data nama lansia yang ada di Desa Muaro Kalban. Akhirnya saya dan teman saya tersebut memutuskan untuk menemui seseorang
yang direkomendasikan oleh ibu-ibu tadi sebagai narasumber kami.
Berbincang-bincang dengan Kader Lansia
Malam
hari saya menemani teman saya menemui narasumber untuk menanyakan sejarah kampung
sate, ketika sedang asik berbincang-bincang, saya menerima telfon dari Bidan
Fiza yang mengatakan bahwa ada satu pasien yang akan bersalin secara normal. Sayapun
langsung memberi tahu rekan saya aisha yulian sari yang sama-sama mahasiswi
kebidanan untuk datang kesana. Kami langsung mendatangi Puskesmas Pembantu dan
kami juga diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses persalinan. Saya
merasa beruntung karena diizinkan oleh Bidan Fiza untuk turun langsung sehingga
saya dapat menerapkan beberapa ilmu yang telah saya dapatkan di kampus.
Bersama Bidan Rafiza Menolong Proses Persalinan
Minggu, 13 Agustus 2017
(Hari ke-41)
Masa
KKN pun akhirnya berakhir, hari ini merupakan hari terakhir kami berada di Desa
Muaro Kalaban. Pagi hari kami disibukkan dengan membereskan barang serta posko.
Dan beberapa warga juga mengunjungii kami untuk memberi salam perpisahan. Warga
disini sangat menerima kami dengan baik karena hingga hari terahir kami disini
kami mendapatkan berapa makanan sebagai oleh-oleh. Pertama kami
mendapatkan sate untuk sarapan kami, lalu kamu mendapatkan keripik balado untuk
di bawa ke Padang.
Sebelum pulang ke Padang, saya bersama teman-teman menyempatkan diri untuk pergi kelapangan volly sebab hari kepulangan kami bertepatan dengan acara lomba volly. ketika kami datang para pemain volly termasuk ante rina sedang melakukan latihan volly untuk lomba volly siang nanti.
Kemudian
saya kembali lagi ke posko dan kami berpamitan dengan warga sekitar. Saya sangat terharu ketika berpamitan,
sebab ada nenek yang menangis ketika saya meminta maaf dan mohon izin untuk
kembali ke Padang. Setelah berpamitan kami mengangkat barang bawaan ke dalam
salah satu mobil warga untuk di angkut ke bus yang akan kami tompanngi ke
Padang. Sebelum pulang, kami meninggalkan sedikit kenang-kenangan untuk Ibu
posko yaitu berupa foto kami bersama yang telah kami bingkai.
Tim Volly Sawah Teratak Latihan sebelum Lomba siang nanti
Setelah
itu kami kembali ke Padang pada pukul 12.20 wib dan sore harinya saya sampai di
kos. Sebelum pulang ke kos, saya merasa sedih untuk berpisah dengan teman-teman
sebab kami sudah hidup bersama dalam suka dan duka selama KKN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar